Autokorelasi Spasial (Moran’s I, Geary’s C)
Pendahuluan
Pada pelajaran ini Anda akan mempelajari cara menganalisis autokorelasi spasial secara efektif menggunakan Moran’s I dan Geary’s C, dua metode klasik namun sangat penting untuk memahami pola keterkaitan antar lokasi.
Di konteks strategi jaringan perbankan, analisis ini memungkinkan Anda untuk:
- Mengidentifikasi apakah performa cabang mengelompok (cluster), merata, atau acak.
- Menentukan area yang membutuhkan intervensi khusus (operasional, pemasaran, atau ekspansi).
- Mendeteksi pola risiko, potensi peluang, dan anomali performa.
Prasyarat Pengetahuan:
- Dasar-dasar GIS (layer, atribut, proyeksi).
- Dasar statistik (mean, variance).
- Pemahaman konsep tetangga spasial (spatial weights).
Software yang Dibutuhkan:
- ArcGIS Pro atau QGIS 3.x
- Data: titik/area (shapefile/GeoPackage) berisi atribut performa cabang bank (misalnya: jumlah transaksi, DPK, kredit, NPF, akuisisi, dsb.)
Langkah-langkah Utama
1. Siapkan Data dan Struktur Tetangga Spasial
Data yang rapi dan bobot spasial (spatial weight matrix) adalah fondasi perhitungan Moran’s I dan Geary’s C.
Instruksi Detail:
- Import layer cabang bank (point atau polygon) ke QGIS/ArcGIS.
(Visual Hint: Tampilkan tampilan layer di panel kiri dan map view berisi titik-titik cabang.) - Periksa dan bersihkan atribut, terutama variabel analisis (misal: volume transaksi).
(Visual Hint: Screenshot tabel atribut dengan kolom target disorot.) - Buat spatial weights matrix (W) menggunakan salah satu metode:
- Queen contiguity (untuk polygon)
- Rook contiguity (untuk polygon)
- K-Nearest Neighbors (KNN) (untuk titik)
- Distance-based threshold
- Simpan hasil bobot sebagai file
.GALatau.GWTsesuai software.
(Visual Hint: Dialog pembuatan spatial weights dengan opsi KNN atau threshold.)
Tips Penting:
- Gunakan KNN = 8 atau 10 untuk data titik cabang.
- Jangan gunakan threshold jarak terlalu kecil karena dapat menghasilkan orphan points (tanpa tetangga).
- Sebelum menghitung autokorelasi, standarkan data (Z-score) untuk kestabilan output.
2. Hitung Global Moran’s I (Mengukur Pola Secara Keseluruhan)
Moran’s I mengukur apakah nilai tinggi/ rendah cenderung berkelompok atau acak.
Instruksi Detail:
- Buka Spatial Statistics → Global Moran’s I.
(Visual Hint: Panel tool berisi input layer, field, dan weight file.) - Pilih:
- Layer: cabang bank
- Field: atribut performa
- Weights: W hasil Langkah 1
- Aktifkan pilihan permutation test (999x) untuk signifikansi lebih kuat.
- Klik Run.
Interpretasi:
- Moran’s I > 0 dan signifikan → pola cluster.
- Moran’s I < 0 dan signifikan → pola dispersed (nilai kontras berdekatan).
- Moran’s I mendekati 0 → pola acak.
- Lihat juga Z-score dan p-value.
(Visual Hint: Grafik distribusi permutasi Moran’s I dengan garis nilai observasi.)
Peringatan:
- Hasil tidak valid jika spatial weights salah atau data memiliki skewness ekstrem.
- Moran’s I global bersifat rata-rata, sehingga bisa “menyembunyikan” hotspot lokal.
3. Hitung Local Moran’s I (LISA) untuk Mendapatkan Cluster Lokal
Local Moran’s I memberikan wawasan lokasi-lokasi mana yang membentuk pola penting.
Instruksi Detail:
- Buka Cluster and Outlier Analysis (LISA).
(Visual Hint: Panel tools dengan ikon peta cluster merah-biru.) - Pilih atribut performa.
- Masukkan file bobot W.
- Klik Run.
Hasil peta biasanya berupa kategori:
- High-High (HH) → cabang berkinerja tinggi dikelilingi tinggi (peluang upscale).
- Low-Low (LL) → cabang lemah dikelilingi lemah (prioritas intervensi).
- High-Low (HL) → anomali, cabang kuat di area lemah (potensi anchor branch).
- Low-High (LH) → cabang lemah di area kuat (kasus underperformer penting).
(Visual Hint: Peta LISA berwarna merah-biru dengan legenda HH/HL/LH/LL.)
Tips:
- Fokuskan analisis bisnis pada HH untuk ekspansi dan LL untuk intervensi.
- Gunakan threshold signifikansi 0.05 atau 0.01 untuk hasil tepercaya.
4. Hitung Geary’s C untuk Mengukur Perbedaan Antar Lokasi Secara Detail
Geary’s C lebih sensitif terhadap perbedaan nilai antar tetangga.
Instruksi Detail:
- Buka Spatial Statistics → Geary’s C.
(Visual Hint: Kotak dialog mirip Moran’s I.) - Pilih atribut performa.
- Pilih bobot W.
- Aktifkan 999 permutations.
- Klik Run.
Interpretasi:
- C < 1 → nilai tetangga mirip (cluster).
- C > 1 → nilai tetangga tidak mirip (dispersed).
- C ≈ 1 → acak.
(Visual Hint: Tabel statistik hasil Geary’s C.)
Penting:
- Geary lebih sensitif dibanding Moran — cocok untuk mendeteksi anomali performa cabang.
- Gunakan keduanya untuk diagnosa lebih akurat.
5. Integrasikan Hasil untuk Pengambilan Keputusan Perbankan
Gabungkan interpretasi Global Moran, Local Moran, dan Geary’s C.
Instruksi Detail:
- Jika Moran’s I Global tinggi + HH cluster banyak, pertimbangkan strategi:
- Pembukaan cabang baru di area penguatan
- Penambahan ATM/agen
- Pemasaran area khusus
- Jika LL cluster dominan, lakukan:
- Audit operasional
- Perbaikan performa SDM
- Program pemasaran lokal
- Jika banyak HL atau LH, analisis lebih dalam untuk mendeteksi:
- Cabang penopang (anchor)
- Cabang bermasalah
- Area kompetisi tinggi
- Jika Geary’s C > 1, ini sinyal adanya risk pockets atau market disruption.
(Visual Hint: Peta ringkasan dengan anotasi cluster HH/LL/HL/LH.)
Strategi Profesional:
- Selalu gabungkan peta analisis dengan data demografi, potensi ekonomi, dan kompetitor.
- Hasil autokorelasi spasial tidak boleh digunakan sendirian untuk keputusan investasi besar.
Ringkasan & Tugas
3 Poin Penting
- Moran’s I memberikan gambaran global apakah performa cabang membentuk pola cluster atau random.
- Local Moran’s I (LISA) sangat penting untuk menemukan wilayah prioritas tindakan (HH/LL/HL/LH).
- Geary’s C lebih sensitif terhadap perbedaan nilai antar lokasi dan berguna untuk mendeteksi anomali.
Tugas Praktis
Lakukan analisis berikut pada data cabang bank Anda:
- Hitung Moran’s I Global untuk atribut performa utama (misal: DPK atau kredit).
- Buat peta LISA dan identifikasi minimal 5 cluster HH dan 5 cluster LL lengkap dengan interpretasinya.
- Jalankan Geary’s C dan bandingkan hasilnya dengan Moran’s I:
- Apakah keduanya konsisten?
- Cabang mana yang menjadi outlier?