Riset Kata Kunci untuk Website Baru vs Website yang Sudah Ada

Pendahuluan

Pada modul ini Anda akan mempelajari dua pendekatan riset kata kunci yang sangat berbeda antara website baru dan website yang sudah memiliki konten.
Memahami perbedaan strategi ini sangat penting karena kesalahan di tahap riset akan membuat website sulit berkembang, salah target, atau mengalami keyword cannibalization.

Dengan modul ini Anda akan dapat:

  • Mengidentifikasi peluang keyword terbaik berdasarkan kondisi website
  • Menyusun strategi konten yang realistis dan efektif
  • Memaksimalkan potensi ranking website yang sudah berjalan
  • Menghindari kesalahan fatal yang sering dilakukan pemula

Prasyarat/Alat yang Dibutuhkan:

  • Google Search Console (untuk website yang sudah ada)
  • Ahrefs / SEMrush / Ubersuggest / Keyword Chef
  • Google Keyword Planner
  • Spreadsheet (Google Sheets/Excel)
  • Pengetahuan dasar Search Intent

Langkah-langkah Utama


1. Analisis Kondisi Website Anda (Baru vs Eksisting)

Sebelum riset keyword, Anda harus menentukan status website karena strategi akan berbeda total.

Instruksi Detail:

  • Jika website baru, cek:
    • Apakah sudah punya niche jelas?
    • Target audiens?
    • Kompetitor utama?
  • Jika website sudah ada, cek:
    • Trafik dari Search Console
    • Keyword yang sudah ranking
    • Halaman terkuat & terlemah
    • Ada/tidaknya cannibalization

(Visual Hint: Tabel perbandingan antara Website Baru vs Website Eksisting dengan warna berbeda.)

Tip:
Website baru fokus pada low competition keywords, sementara website lama fokus pada gap analysis + optimization.


2. Lakukan Riset Kata Kunci untuk Website Baru

Website baru tidak memiliki otoritas, sehingga pendekatannya harus ringan, cepat, dan cluster-based.

Instruksi Detail:

  1. Pilih niche utama Anda.
  2. Kumpulkan kata kunci dengan volume kecil–menengah (10–1.000).
  3. Fokus pada:
    • Long-tail keyword
    • Pertanyaan (FAQ)
    • Semantic keywords
  4. Analisis kompetitor kecil atau website baru lainnya (bukan raksasa seperti Tokopedia atau Healthline).
  5. Bangun Topical Map kecil terlebih dahulu lalu kembangkan pelan-pelan.

(Visual Hint: Screenshot keyword tool dengan filter KD rendah, volume kecil, intent informasional.)

Peringatan:
Jangan mengejar keyword volume besar. Website baru tidak akan menang dan hanya membuang waktu & energi.


3. Lakukan Riset Kata Kunci untuk Website yang Sudah Ada

Website yang sudah memiliki konten harus memulai dari data internal, bukan dari tool eksternal.

Instruksi Detail:

  1. Buka Google Search Console (GSC).
  2. Ambil data:
    • Query yang sudah memunculkan website Anda
    • Halaman dengan Impression tinggi tetapi CTR atau ranking rendah
    • Keyword yang berada di posisi 11–30 (ini easy win)
  3. Lakukan:
    • Content gap analysis
    • Keyword expansion dari artikel yang sudah ada
    • Identifikasi keyword relevan yang belum dibahas kompetitor
  4. Cross-check dengan Ahrefs/SEMrush untuk:
    • Keyword baru yang belum muncul di GSC
    • Keyword kompetitor yang Anda belum miliki

(Visual Hint: Tampilan GSC dengan filter posisi 11–30 yang disorot.)

Tip Emas:
Keyword dari GSC lebih akurat daripada tool mana pun. Prioritaskan apa yang Google sudah anggap relevan untuk situs Anda.


4. Buat Strategi Konten Berdasarkan Status Website

Jika Website Baru:

  • Prioritaskan konten dengan kompetisi rendah
  • Buat cluster kecil (5–10 artikel)
  • Bangun pilar sederhana dan optimasi cepat
  • Fokus pada speed of publishing

Instruksi Detail:

  • Buat 3 cluster awal
  • Setiap cluster: 1 pillar + 5–7 artikel pendukung
  • Gunakan keyword long-tail untuk mempercepat ranking

(Visual Hint: Diagram cluster sederhana untuk niche baru.)


Jika Website Sudah Ada:

  • Optimasi halaman yang sudah ranking tapi belum top 5
  • Lakukan internal linking dari konten lama ke konten baru
  • Bangun konten pendukung untuk halaman yang butuh topical authority
  • Tambah konten baru dari gap analysis

Instruksi Detail:

  • Perbarui artikel performa buruk
  • Tambahkan keyword sekunder ke artikel ranking 8–20
  • Buat konten baru untuk memperkuat kategori tertentu
  • Redirect halaman duplikat atau konten cannibal

(Visual Hint: Diagram internal linking antara halaman lama dan baru.)

Peringatan:
Jangan memulai dari 0 jika situs Anda sudah punya data.
Gunakan apa yang sudah berjalan!


5. Filter dan Prioritaskan Keyword Berdasarkan Otoritas Website

Filter berbeda untuk website baru dan situs lama.

Instruksi Detail:

Website Baru → Prioritaskan:

  • KD < 15–20
  • Volume 10–500
  • Intent informasional
  • Keyword gap tanpa kompetitor besar

Website Eksisting → Prioritaskan:

  • Keyword posisi 11–30 (quick win)
  • Keyword cluster yang belum lengkap
  • Keyword kompetitor yang belum dimiliki
  • Keyword dengan CPC tinggi (untuk monetisasi)

(Visual Hint: Dua tabel filter berbeda untuk website baru vs eksisting.)

Tip:
Jika website Anda sudah punya halaman ranking 5–15, menambahkan 1–3 konten pendukung bisa menaikkannya ke posisi 1–3.


6. Buat Roadmap Produksi Konten Berbeda untuk Kedua Jenis Website

Website Baru

  • Minggu 1–2: riset niche & keyword
  • Minggu 3–4: cluster #1 (pilar + 6 artikel)
  • Minggu 5–6: cluster #2
  • Minggu 7–8: cluster #3
  • Fokus: publishing cepat & banyak long-tail

Website Eksisting

  • Minggu 1: optimasi artikel ranking 8–20
  • Minggu 2: perbaiki internal linking
  • Minggu 3: tambahkan 2–3 artikel pendukung
  • Minggu 4: perbaiki konten cannibal
  • Minggu 5–8: buat konten baru berdasarkan gap analysis

(Visual Hint: Kalender roadmap 2 warna: hijau (website baru) dan biru (website eksisting).)

Peringatan:
Jangan menerapkan roadmap website baru untuk website lama—hasilnya akan lambat.


Ringkasan & Tugas

3 Poin Kunci

  1. Website baru harus fokus pada low competition & long-tail keywords.
  2. Website eksisting harus memulai dari data internal + quick wins di GSC.
  3. Strategi konten dan prioritas keyword wajib berbeda untuk kedua jenis website.

Tugas Praktis

Pilih salah satu:

A. Jika Anda sedang membangun website baru:

  • Buat list 30 keyword long-tail
  • Bentuk 3 content cluster
  • Tentukan 3 pilar + 18 artikel pendukung
  • Susun roadmap 30 hari

B. Jika Anda punya website yang sudah berjalan:

  • Export data GSC
  • Temukan 10 keyword ranking posisi 11–30
  • Identifikasi 3 halaman yang butuh optimasi
  • Buat 5 ide artikel pendukung