Cara Membuat Arsitektur Kata Kunci untuk 1 Website
Pendahuluan
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari cara membuat arsitektur kata kunci yang rapi, terstruktur, dan siap digunakan untuk membangun seluruh halaman website. Arsitektur kata kunci (keyword architecture) adalah fondasi SEO yang menentukan:
- Bagaimana halaman-halaman website Anda saling terhubung
- Kata kunci apa yang ditargetkan pada setiap halaman
- Struktur konten yang SEO-friendly dan tidak saling bersaing (no cannibalization)
- Kemampuan website untuk scale up tanpa berantakan
Tanpa arsitektur kata kunci yang jelas, optimasi SEO seperti “menembak di kegelapan”.
Prasyarat / Alat yang Dibutuhkan:
- Spreadsheet (Google Sheets / Excel)
- Tools riset kata kunci (bebas): Google Keyword Planner, Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest, atau Keyword Chef
- Pengetahuan dasar kategori & produk/jasa website
Langkah-langkah Utama
1. Tentukan Tujuan Website & Tipe Halaman Utama
Sebelum mengumpulkan kata kunci, Anda harus menentukan blueprint struktur website.
Instruksi Detail:
- Buat daftar kategori utama dari website Anda (misalnya: Produk, Layanan, Blog, Edukasi, FAQ).
- Tentukan tipe halaman yang dibutuhkan:
- Homepage
- Halaman kategori
- Halaman subkategori
- Halaman produk/layanan
- Halaman artikel/topik informasional
- Buat tabel di spreadsheet dengan kolom:
- Nama Halaman
- Tipe Halaman
- Tujuan Halaman (Konversi / Informasional / Pendukung)
(Visual Hint: Tampilkan spreadsheet kosong dengan header kolom warna hijau untuk memulai struktur.)
Tip Penting:
Mulailah dari gambaran macro (kategori besar), lalu turun ke micro (halaman detail). Ini mencegah arsitektur tumpang tindih.
2. Kumpulkan Kata Kunci Utama dari Setiap Kategori
Setiap kategori harus memiliki minimal 5–20 kata kunci utama sebagai dasar.
Instruksi Detail:
- Masukkan topik kategori ke tool riset keyword.
- Ambil kata kunci dengan:
- Search Intent jelas (informasi/komersial)
- Volume relevan (tidak harus tinggi)
- Keyword Difficulty realistis
- Kumpulkan kata kunci utama ke spreadsheet dengan kolom:
- Kata kunci utama
- Volume
- KD (jika ada)
- Intent
(Visual Hint: Menampilkan tampilan keyword tool dengan kolom Volume, KD, Intent.)
Peringatan:
Jangan hanya memilih keyword berdasarkan volume tinggi. Arsitektur website harus fokus pada intent dan keterhubungan antar topik.
3. Kelompokkan Kata Kunci ke dalam Topic Clusters
Setiap halaman harus mewakili satu cluster topik.
Instruksi Detail:
- Buat satu sheet baru bernama Clusters.
- Kelompokkan kata kunci berdasarkan:
- Kesamaan intent
- Kesamaan istilah inti
- Kesamaan kebutuhan pengguna
- Tandai kata kunci:
- Primary keyword (yang paling relevan, volume cukup, mewakili cluster)
- Secondary keywords (pendukung)
- Semantic keywords (LSI atau variasi)
(Visual Hint: Tampilan cluster berwarna dengan primary keyword tebal dan di-highlight.)
Tip Profesional:
Pastikan hanya ada 1 primary keyword per halaman.
Ini mencegah keyword cannibalization.
4. Tentukan Halaman untuk Setiap Cluster (Page Mapping)
Inilah tahap “arsitektur” yang sebenarnya.
Instruksi Detail:
- Buat kolom baru di sheet Clusters bernama:
- Halaman Target
- URL Structure
- Status (Baru / Sudah Ada)
- Tentukan halaman yang akan menargetkan cluster tertentu:
- Jika belum ada → buat halaman baru
- Jika sudah ada → mapping ke halaman tersebut
- Buat struktur URL:
- Domain.com/kategori/subkategori
- Domain.com/blog/topik
- Domain.com/layanan/jasa-utama
(Visual Hint: Diagram struktur website berbentuk pohon (tree structure).)
Peringatan:
Jangan memasukkan 2 cluster berbeda ke 1 halaman. Itu akan membuat website kehilangan fokus dan menurunkan ranking.
5. Buat Arsitektur Internal Linking Berbasis Hierarki
Internal linking menentukan bagaimana authority mengalir di website.
Instruksi Detail:
- Gunakan aturan sederhana:
- Halaman kategori → subkategori → produk/artikel
- Setiap halaman anak harus link ke halaman induk
- Artikel blog harus link ke:
- Halaman kategori terkait
- Artikel lain dalam cluster yang sama
- Buat kolom “Internal Link From” dan “Internal Link To”.
(Visual Hint: Diagram panah-panah yang menghubungkan halaman kategori ke subkategori, lalu ke produk.)
Tip Ahli:
Internal linking berbasis cluster + hierarki sangat disukai Google dan membantu meranking lebih cepat.
6. Validasi Overlap & Hindari Cannibalization
Setelah peta terbentuk, periksa tabrakan antar topik.
Instruksi Detail:
- Periksa apakah ada halaman dengan:
- Keyword serupa
- Intent sama
- Judul hampir identik
- Jika ada konflik:
- Gabungkan halaman
- Atur ulang keyword
- Tetapkan canonical jika perlu
(Visual Hint: Menampilkan dua baris keyword serupa yang ditandai warna merah sebagai peringatan.)
Peringatan:
Cannibalization adalah pembunuh ranking. Lebih baik punya satu halaman kuat daripada tiga halaman serupa yang lemah.
7. Finalisasi Blueprint Arsitektur Kata Kunci
Buat sheet final bernama Keyword Architecture Final.
Isi yang harus ada:
- Nama Halaman
- Primary Keyword
- Secondary Keywords
- URL
- Intent
- Cluster
- Internal Links
- Prioritas Pengerjaan
(Visual Hint: Spreadsheet rapi dengan warna-warna kategori dan highlight hijau pada kolom primary keyword.)
Tip Eksekusi:
Urutkan pengerjaan berdasarkan prioritas bisnis + opportunity keyword.
Ringkasan & Tugas
3 Poin Kunci
- Arsitektur kata kunci memastikan setiap halaman punya target jelas dan tidak saling berebut ranking.
- Pengelompokan kata kunci ke cluster adalah fondasi SEO modern.
- Internal linking + struktur URL adalah peta navigasi utama yang dipahami Google.
Tugas Praktis
Buat arsitektur kata kunci untuk 1 website (Anda boleh pilih):
- Website jasa (misalnya: Jasa Kebersihan, Konsultan, Freelance)
- Website e-commerce
- Website blog niche
- Website edukasi
Output wajib menggunakan spreadsheet dan minimal memiliki 20 cluster + 20 halaman.