Cara Audit SEO Teknis (Daftar Periksa Lengkap)
Pendahuluan
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari cara melakukan audit SEO teknis secara menyeluruh menggunakan metode yang terstruktur dan mudah diikuti. Audit SEO teknis sangat penting untuk memastikan bahwa mesin pencari dapat meng-crawl, mengindeks, dan memahami situs Anda secara optimal. Hasilnya: peringkat lebih stabil, performa lebih cepat, dan pengalaman pengguna meningkat drastis.
Prasyarat / Alat yang Dibutuhkan:
- Akses Google Search Console
- Akses Google Analytics / GA4
- Screaming Frog (free/paid) atau Sitebulb
- PageSpeed Insights atau Lighthouse
- Ahrefs / Semrush (opsional tetapi direkomendasikan)
- Pengetahuan dasar HTML & struktur situs (opsional)
Langkah-langkah Utama
1. Periksa Status Crawl & Indexing
Instruksi Detail
- Cek indeks halaman di Google Search Console (GSC).
- Buka GSC → Indexing → Pages.
- Identifikasi halaman yang diindeks, tidak diindeks, dan mengalami error.
(Visual Hint: Panel grafik dan daftar status indexing di GSC dengan filter “Not Indexed”.)
- Periksa robots.txt untuk memastikan halaman penting tidak terblokir.
- Akses:
domain.com/robots.txt. - Pastikan tidak ada
Disallow: /atau blok halaman penting.
(Visual Hint: Tampilan sederhana file robots.txt dalam browser.)
- Akses:
- Uji halaman dengan URL Inspection Tool.
- Masukkan URL penting satu per satu → klik “Test Live”.
(Visual Hint: Kolom input URL di GSC dan tombol “Test Live URL”.)
- Masukkan URL penting satu per satu → klik “Test Live”.
- Pastikan adanya sitemap XML yang valid.
- Akses
domain.com/sitemap.xml. - Pastikan sitemap tidak menyertakan halaman non-canonical, redirect, atau 404.
(Visual Hint: Tampilan sitemap XML berisi daftar URL.)
- Akses
Tip: Selalu pastikan sitemap memperbarui otomatis saat Anda menambah atau menghapus halaman.
Peringatan: Jika halaman penting tidak terindeks selama lebih dari 30 hari, segera lakukan inspeksi manual.
2. Audit Struktur URL & Internal Linking
Instruksi Detail
- Periksa struktur URL agar ringkas dan deskriptif.
- Format ideal:
domain.com/kategori/keyword-utama/.
(Visual Hint: Contoh dashboard CMS dengan pengaturan permalink.)
- Format ideal:
- Pastikan internal linking mengalir logis.
- Gunakan Screaming Frog → Reports → Crawl Analysis → Internal Links.
(Visual Hint: Tabel hasil crawl Screaming Frog.)
- Gunakan Screaming Frog → Reports → Crawl Analysis → Internal Links.
- Cari halaman orphan (tidak memiliki internal link).
- Tools: Screaming Frog → Crawl Analysis → Orphan Pages Report.
(Visual Hint: Tabel “Orphan Pages” dengan kolom URL.)
- Tools: Screaming Frog → Crawl Analysis → Orphan Pages Report.
- Optimalkan anchor text (tidak generik seperti “klik di sini”).
- Gunakan anchor yang relevan + mengandung kata kunci.
Tip: Internal link berkualitas dapat meningkatkan ranking halaman tanpa tambahan backlink.
Peringatan: Hindari over-optimization anchor text; gunakan variasi natural.
3. Analisis Kecepatan & Performa Halaman
Instruksi Detail
- Tes halaman menggunakan PageSpeed Insights.
- Uji halaman utama, kategori, dan artikel populer.
(Visual Hint: Hasil skor Performance & Opportunities dari PSI.)
- Uji halaman utama, kategori, dan artikel populer.
- Cek ukuran gambar terlalu besar.
- Pastikan menggunakan WebP atau AVIF.
(Visual Hint: Panel “Serve images in next-gen formats”.)
- Pastikan menggunakan WebP atau AVIF.
- Identifikasi render-blocking resources.
- Periksa CSS & JS yang memperlambat LCP.
(Visual Hint: Section “Eliminate render blocking resources”.)
- Periksa CSS & JS yang memperlambat LCP.
- Gunakan Lighthouse untuk analisis mendalam.
- Buka Chrome DevTools → Lighthouse → “Generate Report”.
(Visual Hint: Panel Chrome DevTools dengan tab Lighthouse.)
- Buka Chrome DevTools → Lighthouse → “Generate Report”.
Tip: Prioritaskan peningkatan LCP (Largest Contentful Paint) & CLS (Cumulative Layout Shift).
Peringatan: Jangan menggunakan terlalu banyak plugin karena dapat meningkatkan TTFB dan blocking scripts.
4. Evaluasi Struktur Teknis On-Page
Instruksi Detail
- Periksa tag HTML penting di setiap halaman.
<title>,<meta description>,<h1>,<h2>, ALT images.
(Visual Hint: Inspect Element menampilkan struktur heading.)
- Pastikan hanya ada satu H1 per halaman.
- H1 harus mencerminkan kata kunci utama.
- Cek canonical tag apakah diset dengan benar.
- Pastikan tidak ada konflik antara canonical & URL aktual.
(Visual Hint: Tampilan bagian<link rel="canonical">.)
- Pastikan tidak ada konflik antara canonical & URL aktual.
- Verifikasi struktur data schema yang diperlukan.
- Gunakan tool: Rich Results Test.
(Visual Hint: Panel hasil validasi schema.)
- Gunakan tool: Rich Results Test.
Tip: Schema dapat meningkatkan CTR signifikan jika ditampilkan sebagai rich snippet.
Peringatan: Duplicate title & description adalah salah satu penyebab terkuat penurunan CTR.
5. Audit Keamanan & Stabilitas Situs
Instruksi Detail
- Pastikan HTTPS valid.
- Cek di Chrome: Klik ikon gembok → Connection is secure.
(Visual Hint: Popup keamanan SSL di Chrome.)
- Cek di Chrome: Klik ikon gembok → Connection is secure.
- Periksa mixed content.
- Gunakan DevTools → Console → Cari error “mixed content”.
(Visual Hint: Console log menampilkan error “Mixed Content Blocked”.)
- Gunakan DevTools → Console → Cari error “mixed content”.
- Cek broken links (404 dan 500).
- Gunakan Screaming Frog → Response Codes.
(Visual Hint: Tabel 404 + kolom inlinks.)
- Gunakan Screaming Frog → Response Codes.
- Pastikan backup & monitoring error teratur.
- Minimal backup harian, monitoring dengan UptimeRobot.
Peringatan: Error 500 yang sering terjadi dapat menyebabkan Google menurunkan crawl budget.
Tip: Aktifkan sistem alert jika uptime turun lebih dari 5 menit.
6. Evaluasi Mobile-Friendliness
Instruksi Detail
- Tes Mobile Usability di GSC.
- Lihat halaman bermasalah (teks kecil, elemen terlalu dekat).
(Visual Hint: Panel error “Clickable elements too close”.)
- Lihat halaman bermasalah (teks kecil, elemen terlalu dekat).
- Gunakan Chrome DevTools untuk melihat tampilan mobile.
- Klik Inspect → Toggle Device.
(Visual Hint: Layar chrome berubah menjadi tampilan mobile.)
- Klik Inspect → Toggle Device.
- Pastikan desain mobile cepat & sederhana.
- Hindari pop-up berlebihan, menu rumit, file besar.
Tip: Lebih dari 70% trafik organik Indonesia datang dari mobile — optimasi mobile = prioritas utama.
Ringkasan & Tugas
3 Poin Kunci
- Audit teknis memastikan Google bisa crawl → indeks → memahami situs tanpa hambatan.
- Performa situs (kecepatan, struktur HTML, mobile) sangat memengaruhi ranking.
- Proses audit harus dilakukan minimal setiap 3 bulan untuk stabilitas SEO jangka panjang.
Tugas Praktis
- Lakukan audit crawl dan indexing di GSC pada seluruh halaman aktif situs Anda.
- Jalankan Screaming Frog dan temukan minimal 10 temuan teknis (404, redirect chain, title duplikat).
- Uji halaman utama dengan PageSpeed Insights dan buat daftar 3 perbaikan prioritas tinggi.
Tugas Lanjutan
- Buat template Google Sheet: Checklist Audit SEO Teknis 2026.