Arsitektur Situs Web: Struktur Datar vs Silo
Pendahuluan
Pada modul ini Anda akan mempelajari bagaimana merancang arsitektur situs web yang optimal untuk SEO, khususnya dengan memahami dua pendekatan utama: Struktur Datar (Flat Architecture) dan Struktur Silo (Silo Architecture).
Arsitektur situs adalah fondasi teknis SEO—mempengaruhi perayapan (crawlability), kedalaman klik (click depth), distribusi PageRank, dan relevansi topikal. Dengan memahami arsitektur yang tepat, Anda dapat membangun situs yang lebih cepat diindeks, lebih mudah dipahami oleh Google, dan memiliki peluang ranking lebih tinggi.
Prasyarat/Alat yang Dibutuhkan:
- CMS (WordPress, Webflow, Shopify, dsb.)
- Screaming Frog / Sitebulb untuk audit struktur
- Google Search Console (Coverage + Page Indexing)
- Spreadsheet untuk perencanaan struktur
Langkah-langkah Utama
1. Tentukan Tujuan Utama Situs untuk Menentukan Jenis Arsitektur
Struktur arsitektur situs harus mengikuti tujuan bisnis dan jumlah konten.
Instruksi Detail:
- Jika situs Anda hanya memiliki <100 halaman → cenderung gunakan struktur datar.
- Jika situs Anda memiliki ratusan atau ribuan halaman topikal → pilih struktur silo.
- Cocokkan struktur dengan intent pengguna:
- Edukasi/blog: silo tematik.
- Bisnis kecil/portofolio: datar & sederhana.
(Visual Hint: Diagram sederhana perbandingan struktur datar vs silo.)
Tip: Google menyukai situs yang “mudah dipahami”. Pilih arsitektur yang membuat hubungan antar topik jelas dan logis.
2. Petakan Semua Topik Utama & Subtopik Secara MECE (Non-Tumpang Tindih)
Struktur paling baik dimulai dari perencanaan konten topikal.
Instruksi Detail:
- Buat daftar topik utama yang akan menjadi kategori/silo.
- Tambahkan subtopik yang menjadi halaman pendukung.
- Pastikan semua topik bersifat MECE:
- Tidak tumpang tindih
- Tidak ada topik yang hilang
- Susun hierarki 2–3 level saja untuk menjaga kedalaman klik rendah.
(Visual Hint: Mindmap kategori → subkategori → artikel.)
Peringatan: Jangan membuat kategori terlalu banyak! Ini membuat situs membingungkan dan memperlemah otoritas topikal.
3. Bangun Struktur Datar Jika Prioritas Anda Adalah Kecepatan Perayapan
Struktur datar cocok untuk situs kecil-menengah.
Instruksi Detail:
- Buat halaman berada maksimal 2 klik dari homepage.
- Gunakan navigasi global yang sederhana:
- Home
- Layanan/Produk
- Blog
- Tentang
- Kontak
- Pastikan halaman terkait saling terhubung secara internal.
(Visual Hint: Tampilan navigasi horizontal dengan jumlah menu minimal.)
Tip: Struktur datar membuat Googlebot lebih cepat menjangkau seluruh situs dan mempercepat indeksasi halaman baru.
4. Bangun Struktur Silo untuk Mendapatkan Otoritas Topikal Maksimal
Silo adalah struktur vertical grouping berdasarkan tema topikal.
Instruksi Detail:
- Buat kategori induk → misalnya “SEO”.
- Buat sub-silo → misalnya “On-page”, “Teknis”, “Off-page”.
- Tambahkan cluster konten di dalam silo tersebut.
- Buat link internal vertikal, bukan horizontal:
- Artikel mendalam mengarah ke kategori induk
- Artikel dalam silo saling linking
- Hindari linking silang antar silo kecuali sangat relevan
(Visual Hint: Diagram silo vertikal: kategori → subkategori → artikel.)
Tip: Dengan silo, Google memahami bahwa situs Anda memiliki kedalaman otoritas pada topik tertentu.
5. Bangun Struktur URL yang Konsisten dengan Arsitektur yang Dipilih
URL menentukan hubungan hierarkis halaman Anda.
Instruksi Detail:
- Struktur datar:
/nama-halaman - Struktur silo:
/kategori/sub-kategori/judul-artikel - Gunakan hyphen, bukan underscore.
- Masukkan satu keyword utama yang merepresentasikan topik.
(Visual Hint: Contoh 2 jenis URL dengan penandaan warna untuk level hierarki.)
Peringatan: Mengubah struktur URL tanpa redirect 301 bisa menghancurkan SEO Anda.
6. Implementasikan Internal Linking Sesuai Model Arsitektur
Internal linking adalah “lem” yang membuat struktur bekerja.
Instruksi Detail:
- Struktur datar:
- Hubungkan halaman penting satu sama lain.
- Gunakan anchor text yang natural.
- Struktur silo:
- Artikel hanya menghubungkan artikel lain dalam silo yang sama.
- Link ke halaman pilar (hub).
(Visual Hint: Diagram internal linking horizontal vs vertikal.)
Tip: Internal linking yang tepat bisa meningkatkan ranking 20–40% tanpa tambahan backlink.
7. Validasi Arsitektur Menggunakan Alat Audit Teknis
Setelah struktur dibuat, lakukan pemeriksaan teknis.
Instruksi Detail:
- Buka Screaming Frog → Crawl website.
- Analisis:
- Click Depth
- Hierarchy
- Internal Links
- Pastikan tidak ada orphan pages (halaman tanpa link masuk).
- Sesuaikan struktur hingga click depth optimal:
- Target: <4 klik untuk 95% halaman
(Visual Hint: Screaming Frog “Site Structure” treemap.)
Peringatan: Orphan pages = halaman yang tidak akan pernah ranking, karena Googlebot tidak bisa menemukannya secara optimal.
Ringkasan & Tugas
3 Poin Penting
- Struktur datar cocok untuk situs kecil dan mempercepat indeksasi.
- Struktur silo cocok untuk situs besar dan meningkatkan otoritas topikal.
- Internal linking dan URL sangat menentukan efektivitas arsitektur.
Tugas Praktis
- Buat daftar topik utama dan subtopik situs Anda.
- Tentukan apakah situs Anda harus memakai struktur datar atau struktur silo, dan jelaskan alasannya.
- Kirimkan hasilnya kepada rekan atau coach Anda, jika diperlukan, untuk menyempurnakan arsitektur SEO Anda hingga siap diterapkan.