Pengantar Sistem Koordinat & Proyeksi Peta
Pendahuluan
Dalam modul ini Anda akan mempelajari dasar-dasar sistem koordinat dan proyeksi peta—dua fondasi penting yang menentukan apakah data geospasial Anda akurat, terletak di posisi yang benar, dan bisa dipakai untuk analisis jarak, area, maupun pemodelan prediktif.
Kesalahan paling umum dalam analisis geospasial perbankan adalah salah memilih sistem koordinat sehingga:
- Cabang & ATM tidak muncul di lokasi yang benar
- Jarak salah hitung
- Buffer tidak presisi
- Analisis kepadatan dan prediksi lokasi jadi salah total
Dengan memahami sistem koordinat dan proyeksi peta, Anda memastikan setiap analisis berikutnya tepat, presisi, dan bisa langsung digunakan untuk keputusan bisnis.
Prasyarat / Alat yang Dibutuhkan
- QGIS (sangat disarankan), ArcGIS Pro opsional
- Data sederhana: titik cabang/ATM, batas kecamatan, layer jalan
- Pengetahuan dasar GIS (memuat layer, melihat atribut)
Langkah-langkah Utama
1. Pahami Jenis Sistem Koordinat: Geografis vs Proyeksi
Sebelum mulai bekerja di QGIS, Anda perlu mengenali dua kategori besar sistem koordinat.
Instruksi Detail
- Koordinat Geografis (GCS)
- Bentuk: derajat (latitude/longitude)
- Umum: EPSG:4326 (WGS84)
- Cocok: tampilan global, input GPS
- Tidak cocok: perhitungan jarak/luas
(Visual Hint: Globe 3D dengan grid garis lintang & bujur.)
- Koordinat Proyeksi (Projected CRS)
- Bentuk: meter
- Umum untuk Indonesia: UTM Zone 48N, 49N, 50N (EPSG 32648/49/50)
- Cocok: analisis jarak, buffer, area, dan modeling
(Visual Hint: Peta datar dengan grid kotak dalam meter.)
Tip Penting:
Selalu gunakan projected CRS untuk analisis jarak dan area dalam manajemen jaringan perbankan.
2. Periksa dan Pastikan Sistem Koordinat Layer Anda
Setiap layer bisa punya CRS berbeda. Anda wajib memeriksa dan menyamakannya.
Instruksi Detail
- Klik kanan layer → Properties → Information
- Lihat bagian Layer Spatial Reference System (CRS)
(Visual Hint: Panel properties menampilkan EPSG 4326.)
- Lihat bagian Layer Spatial Reference System (CRS)
- Jika CRS belum di-set, lakukan Assign CRS
- Right-click layer → Set Layer CRS
- Pilih CRS sesuai data asli (biasanya EPSG:4326 untuk titik cabang dari GPS)
(Visual Hint: Kotak dialog pemilihan CRS.)
- Jika ingin mengganti CRS (reproject)
- Raster/Vector → Data Management Tools → Reproject Layer
- Output: UTM zone sesuai wilayah
(Visual Hint: Layer baru dengan nama “…reprojected”.)
Peringatan:
Assign CRS ≠ Reproject Layer.
Assign = memberi label CRS (tanpa mengubah koordinat).
Reproject = mengubah nilai koordinat ke sistem baru.
3. Tentukan CRS Proyeksi yang Tepat untuk Indonesia
Indonesia memiliki beberapa zona UTM, Anda perlu memilih zona yang tepat agar buffer, jarak, dan analisis prediktif akurat.
Instruksi Detail
- Gunakan aturan berikut:
- Sumatra → UTM 47S / 48S
- Jawa → UTM 48S / 49S
- Bali–NTB–NTT → UTM 50S
- Kalimantan → UTM 49N / 50N
- Sulawesi → UTM 51S / 52S
- Papua → UTM 53S / 54S
(Visual Hint: Peta Indonesia dengan zona UTM berwarna berbeda.)
- Di QGIS, ubah CRS proyek:
- Klik ikon CRS kanan bawah
- Pilih EPSG zone sesuai wilayah Anda
(Visual Hint: Panel Project CRS terbuka.)
Tip Strategis:
Untuk analisis bisnis perbankan, selalu gunakan meter — bukan derajat — supaya perhitungan jarak (500 m, 1 km) presisi.
4. Reproject Semua Layer ke CRS Kerja Utama
Semua layer harus berada pada CRS yang sama untuk menghindari error analisis.
Instruksi Detail
- Tentukan CRS kerja utama (misal: EPSG 32749 – UTM 49S)
- Reproject setiap layer:
- Processing Toolbox → Reproject Layer
- Output: simpan dengan nama
<layer>_UTM49S
(Visual Hint: Kotak dialog Reproject Layer.)
- Uji hasil:
- Tampilkan koordinat pointer di QGIS, pastikan satuan: meter
(Visual Hint: Koordinat pointer 678321, 9123456.)
- Tampilkan koordinat pointer di QGIS, pastikan satuan: meter
Peringatan Kritis:
Jika ada layer yang tidak direproject, hasil buffer/renewal modeling Anda pasti salah.
5. Validasi Keselarasan Layer (Check Alignment)
Validasi memastikan semua layer saling menumpuk dengan benar.
Instruksi Detail
- Tampilkan layer: titik cabang, batas kecamatan, dan jalan
- Periksa apakah:
- Titik berada dalam batas wilayah
- Jalan tidak melayang
- Batas wilayah sesuai posisi geografis
(Visual Hint: Layer tampak selaras rapi.)
- Jika melenceng:
- Ulangi langkah assign CRS atau reproject
(Visual Hint: Perbaikan layer titik yang awalnya berada di laut.)
- Ulangi langkah assign CRS atau reproject
Tip Expert:
Jika Anda mendapatkan data vendor yang “melayang jauh”, 99% masalahnya adalah CRS salah atribusi, bukan datanya rusak.
Tips & Peringatan Tambahan
Selalu simpan versi asli data sebelum reproject.
Pastikan Anda tahu CRS asal data (GPS = 4326, shapefile BPS biasanya sudah UTM).
Jangan campur layer derajat dan meter dalam satu analisis prediktif.
Ringkasan
Tiga poin penting dari modul ini:
- Sistem koordinat menentukan akurasi posisi data geospasial Anda.
- Gunakan CRS proyeksi (UTM) untuk analisis jarak, buffer, area, dan modeling.
- Selaraskan semua layer dalam satu CRS kerja untuk menghindari analisis salah.
Tugas Praktis
Lakukan latihan berikut di QGIS:
- Muat layer cabang/ATM Anda → Periksa CRS → Set/Assign CRS bila perlu.
- Reproject layer ke UTM zona sesuai provinsi Anda.
- Uji hasil dengan membuat buffer 500 meter.
- Bandingkan akurasi jarak antara WGS84 vs UTM.