Alur Integrasi Data dengan Power BI & Dashboard Geospasial

Pendahuluan

Pada pelajaran ini Anda akan mempelajari cara mengintegrasikan data geospasial dari berbagai sumber ke dalam Power BI, memvisualisasikannya pada dashboard geospasial interaktif, serta mengotomasi pembaruan data agar tim jaringan perbankan dapat mengambil keputusan cepat terkait penentuan lokasi cabang, ATM, merchant, maupun analisis ring-fencing wilayah.

Pelajaran ini sangat penting karena:

  • Power BI menjadi standard tool bank untuk reporting dan analisis.
  • Integrasi geospasial membuat insight jauh lebih akurat dan kontekstual (zona risiko, potensi demand, kompetitor, traffic).
  • Workflow otomatis mengurangi kesalahan manual dan mempercepat pengambilan keputusan.

Prasyarat / Alat yang Dibutuhkan:

  • Power BI Desktop terbaru
  • Akun Power BI Service (opsional untuk refresh otomatis)
  • Dataset geospasial (CSV, SHP, GeoJSON, PostGIS, atau API)
  • Pengetahuan dasar geografi dan analisis geospasial
  • (Opsional) Python untuk transformasi data

Langkah-langkah Utama

1. Menyiapkan dan Membersihkan Data Geospasial

Instruksi Detail

  1. Kumpulkan dataset utama:
    • Lokasi cabang & ATM (latitude, longitude, kode wilayah).
    • Peta batas kecamatan/kabupaten (GeoJSON atau SHP).
    • Data demografi nasabah & economic indicators.
    • Data pesaing (koordinat lokasi bank lain).
      (Visual Hint: Tampilkan folder berisi dataset dengan ikon SHP/CSV/GeoJSON.)
  2. Standarkan kolom koordinat
    • Pastikan memiliki kolom: latitude, longitude, atau geometri WKT.
    • Pastikan semua dalam WGS84 (EPSG:4326).
      (Visual Hint: Screenshot tabel dengan kolom latitude/longitude yang sudah rapi.)
  3. Konversi SHP/GeoJSON ke format yang didukung Power BI
    • Power BI hanya menerima:
      • TopoJSON → paling direkomendasikan
      • GeoJSON (kadang berat)
    • Gunakan tool:
      • mapshaper.org
      • QGIS → Export → TopoJSON
        (Visual Hint: Tampilkan layar Mapshaper dengan menu Export TopoJSON.)

Tip Penting:
Selalu simplifikasi geometri (2–5%) agar peta ringan dan cepat diproses di Power BI.


2. Mengintegrasikan Data ke Power BI

Instruksi Detail

  1. Import dataset koordinat (CSV/Excel/PostGIS)
    • Klik Get Data → CSV/Excel/Database
    • Pilih file → Load
      (Visual Hint: Tampilkan tampilan Power BI “Get Data”.)
  2. Import GeoJSON/TopoJSON
    • Drag & drop file TopoJSON ke canvas, atau
    • Get Data → JSON → Select File
      (Visual Hint: Area canvas Power BI dengan peta kosong.)
  3. Pastikan tipe data = “Geography”
    • Pilih kolom latitude → Data Category → Latitude
    • Pilih kolom longitude → Data Category → Longitude
      (Visual Hint: Dropdown Data Category.)
  4. Jika memakai PostGIS:
    • Get Data → PostgreSQL
    • Load tabel dengan kolom geometry yang sudah dikonversi ke WKT
      (Visual Hint: Query editor dengan kolom WKT.)

Peringatan:
Jangan import SHP langsung — Power BI tidak mendukungnya. Selalu konversi dulu.


3. Membuat Visualisasi Peta Interaktif

Instruksi Detail

  1. Tambahkan visual peta
    • Gunakan Azure Maps Visual atau Shape Map Visual.
      (Visual Hint: Panel Visualizations Power BI dengan ikon Azure Maps.)
  2. Untuk titik lokasi cabang/ATM:
    • Drag latitude ke field Latitude
    • Drag longitude ke Longitude
    • Drag Nama Cabang ke Tooltip
    • Tambahkan Total Transaksi ke Size atau Color
      (Visual Hint: Map dengan titik-titik cabang.)
  3. Untuk poligon wilayah operasional:
    • Gunakan Shape Map
    • Load TopoJSON
    • Hubungkan field kode_wilayah
      (Visual Hint: Wilayah kecamatan dengan warna heatmap.)
  4. Tambahkan layer kompetitor
    • Layer tambahan untuk merchant, pesaing, kantor pajak, dll.
    • Gunakan warna/ikon berbeda.
      (Visual Hint: Layer toggles di sisi kiri.)

Strategi:
Gunakan gradien warna untuk memvisualisasikan potensi wilayah (tinggi → rendah).
Ini membantu tim bank menentukan lokasi ekspansi prioritas.


4. Menghubungkan Data Non-Geospasial

Instruksi Detail

  1. Tambahkan tabel demografi & kinerja
    • Load dataset tambahan: transaksi, NPF, potensi UMKM, jumlah penduduk.
      (Visual Hint: Power Query dengan beberapa tabel baru.)
  2. Hubungkan hubungan antar tabel (Model View)
    • Hubungkan:
      • kode_wilayahkode_wilayah
      • id_cabangid_cabang
        (Visual Hint: Diagram relasi Model View.)
  3. Gunakan DAX untuk menurunkan indikator baru
    • Contoh: Potensi_Skor = [Penduduk] * 0.5 + [UMKM] * 0.7 - [Pesaing] * 1.2
    (Visual Hint: Editor DAX.)
  4. Integrasikan ke peta
    • Drag Potensi_Skor ke Color Saturation
      (Visual Hint: Heatmap dengan warna tematik.)

Tip:
Gunakan Key Influencers Visual untuk menganalisis faktor terbesar perubahan performa cabang dalam konteks geospasial.


5. Mendesain Dashboard Geospasial yang Siap Presentasi

Instruksi Detail

  1. Gunakan layout 1280×720 (standar laporan bank).
  2. Tambahkan elemen berikut:
    • Peta utama (center)
    • KPI bar: transaksi, potensi wilayah, NPF, pertumbuhan
    • Filter: wilayah, tahun, jenis cabang
      (Visual Hint: Layout dashboard.)
  3. Set theme warna corporate bank
    • Biru tua, emas, atau kombinasi warna brand.
      (Visual Hint: Theme editor.)
  4. Tambahkan interaksi silang
    • Klik peta → filter grafik lain
    • Klik grafik → update peta
      (Visual Hint: Interactions panel.)

Peringatan:
Jangan menaruh terlalu banyak layer pada peta. Pilih 3–5 layer maksimal agar dashboard tetap ringan dan mudah dibaca.


6. Mengatur Refresh Otomatis & Deployment Workflow

Instruksi Detail

  1. Publish ke Power BI Service
    • Klik Publish → pilih workspace
      (Visual Hint: Dialog Publish.)
  2. Atur Schedule Refresh
    • Dataset → Settings → Schedule Refresh
    • Set 1–4 kali per hari tergantung kebutuhan
      (Visual Hint: Halaman pengaturan schedule.)
  3. Jika data dari PostGIS:
    • Gunakan Gateway
    • Atur credential database
      (Visual Hint: Gateway configuration panel.)
  4. Bagikan dashboard ke tim
    • Create App → Assign Audience → Publish
      (Visual Hint: Power BI App interface.)

Strategi Profesional:
Gunakan Deployment Pipeline (Dev → Test → Prod) untuk laporan skala enterprise.


Ringkasan & Tugas

3 Poin Kunci

  1. Integrasi geospasial di Power BI harus dimulai dari standarisasi data dan konversi ke TopoJSON.
  2. Visualisasi yang baik membutuhkan layer terstruktur dan indikator bisnis relevan.
  3. Workflow profesional harus mencakup refresh otomatis dan deployment pipeline.

Tugas Praktis

Buatlah dashboard geospasial pertama Anda dengan spesifikasi berikut:

  • Peta lokasi cabang & ATM
  • Heatmap potensi wilayah
  • Layer pesaing (bank lain)
  • KPI panel: transaksi, pertumbuhan, potensi
  • Filter interaktif: tahun, wilayah, jenis cabang